Jiahahaaaa, ketawa dulu ah sebelum bikin review. Ketawa ngenes pastinya, karena bukan kabar gembira yang didapat. Yak! Konser Avenged Sevenfold dibatalkan, kawan! Dengan pemberitahuan yang teramat sangat mendadak pula.
Ribuan penggemar Avenged Sevenfold, yang biasa disebut The Fallen, Indonesia harus dibuat kecewa dengan dibatalkannya konser tanggal 1 Mei 2012 di Pantai Carnaval, Ancol. Apa sebabnya? Berikut kronologisnya menurut sudut pandang dan pengalaman saya.
Jam setengah enam udah cabut dari kantor buat nukerin voucher menjadi tiket asli, padahal sebelumnya dijanjikan H-1 tukernya. Terus saya liat tweet dari @A7XIndo yang bilang konser avenged dibatalkan. Saat itu says mah pikirnya it was only a joke, soalnya si mimin fanbase itu emang senang becanda. Ternyata lihat tweetnya @EnRanger juga mengumumkan pembatalan (tanpa permintaan maaf, hanya makasih untuk memaklumi. Dan tweet ini pun sudah dihapus!). Selanjutnya saya lihat tweetnya @INAconcert tentang pembatalan tersebut. Yah, jadi makin yakin kalau ini bukan becandaan.
Karena penasaran, saya dan si pacar tetap meluncur ke Ancol. Begitu sampai depan gerbang, ada beberapa mobil dan lumayan banyak motor menepi gak jadi masuk. Ternyata ada pemberitahuan bahwa konser benar-benar dibatalkan, dan uang akan dikembalikan pada tanggal 5 Mei 2012 di Twin Plasa Hotel.
Lama menunggu di depan gerbang tanpa kepastian, akhirnya saya masuk juga ke dalam. Sampai di gerbang sang penjaga bilang memang dibatalkan dan pemberitahuan mulai jam 4 sore tadi. Benar saja, banyak orang berbaju hitam berlambangkan Avenged Sevenfold yang mulai meninggalkan Ancol. Kami lanjut ke dalam. Makin banyak orang yang nampaknya The Fallen yang berjalan keluar Ancol.
Saya terus memantau twitter untuk mendengar kabar selanjutnya dan menunggu pernyataan resmi dari @TheOfficialA7X, akun twitter Avenged Sevenfold. Yak, memang hanya twitter yang bisa diandalkan pada saat seperti ini untuk informasi.
Kabar pertama saya baca dari @A7XIndo yang bilang konser dibatalkan karena alasan keamanan. Saat itu mereka bilang A7X melihat pemberitaan media soal demonstrasi May Day di Jakarta dan menilai kondisi tidak kondusif untuk menggelar konser, takut ribut. Lalu si pacar nyeletuk: Masa anak metal takut sama demonstrasi? Saya juga berpikir begitu. Masa iya sedemikian tidak profesionalnya mereka. Padahal yang saya tahu A7X sangat mengedepankan para fans. Pasti ada alasan lain. Pasti!
Saya terus menanti kabar bersama puluhan The Fallen lain di sekitar panggung Backstage. Lumayan, ada penyanyi cantik yang menghibur ditengah kegalauan (halah!).
Sekitar jam 8 malam belum juga ada kabar sampai akhirnya dapat tweet dari teman yang memforward berita dari Detik. Berita itu menyatakan alasan pembatalan konser yang sebenarnya bukan karena demo hari buruh, karena pihak kepolisian sudah menjamin keamanan situasi dan kondisi Jakarta Utara, khususnya.
Berita yang sama juga menyatakan bahwa pihak band sudah meminta lokasi untuk pindah ke MEIS, namun karena masih berantakan habis konser SuJu ya nggak mungkin tempat itu dipakai A7X. Kenapa A7X minta pindah venue? Satu lagi pertanyaan muncul.
Berarti jelas ada fakta yang coba ditutupi promoter. Saya sih masih menunggu pernyataan resmi dari band, karena hanya mereka dan promoter yang tahu alasan sebenarnya. Namun karena belum ada kabar dan tidak ada juga pengumuman yang ditunggu-tunggu the Fallen (“Woi balik ke venue, woi.. Avenged jadi main!”) maka saya dan pacar memutuskan pulang.
Sampai di rumah ada teman yang bilang: “Kata temen gue itu konser batal karena panggungnya gak beres. Miring, bro!”
Entah dia tahu dari mana, mungkin temannya itu pegawai Ancol, kali :p
Dan akhirnya yang saya tunggu muncul: pernyataan resmi dari Avenged Sevenfold dirilis di avengedsevenfold.com. Ya, ternyata kawan saya itu benar. Ada masalah di panggung dan sistem pengamanan venue. Mereka bilang tim sudah mengecek venue di pagi hari dan menemukan beberapa kekurangan di sana-sini dan bahwa tim sudah mencoba melakukan perbaikan dan menawarkan solusi lain tapi tetap tidak cukup.
Singkatnya, menurut saya, pihak promoter tidak bisa memenuhi standar keamanan yang ditetapkan manajemen band. Jelas mereka menolak main di bawah standar, dong. Dalam pernyataannya mereka menyebutkan mereka mendahulukan keamanan dan keselamatan anggota band, crew, dan pastinya fans.
Jelas sudah dan cukup bagi saya. Kecewa? Jelas, banget malah. Tapi mungkin ini yang terbaik. Barangkali saya akan lebih kecewa jika di tengah pertunjukan panggung roboh dan melukai banyak orang.
Siapa yang disalahkan? Wah, rasanya ingin sekali menyalahkan promoter. Pertama, harusnya mereka paham standard yang ditetapkan band yang mereka bawa, sehingga hal-hal seperti ini bisa dihindari atau disiapkan rencana cadangan B sampai Z kalau perlu permutasi alphabet, deh.
Kedua, promoter nggak seharusnya mengatasnamakan kondisi Jakarta sebagai alibi gagalnya konser. Memang alasan utamanya soal keamanan, tapi yang dimaksud adalah keamanan venue, bukan Jakarta secara keseluruhan.
Ketiga, promoter bilang (melalui tweet) untuk pengembalian uang tiket akan dilaksanakan tanggal 5 Mei 2012 pukul 10:00 – 15:00 di Twin Plasa Hotel. Wait, itu berarti hanya 5 jam? Ribuan orang harus mengantri untuk mengambil uangnya kembali dalam waktu 5 jam? Bagaimana yang berhalangan hadir, misalnya ada di luar kota? Masa hangus? Belinya aja dikasih waktu 2 bulan, masa untuk pengembalian hanya 5 jam?
Memang, kalau menyalahkan pihak lain sangat mudah. Mungkin bukan semuanya salah promoter. Yaaah, memang sudah takdir aja mereka batal konser. Tapi semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi Showmaxx, EnRanger, dan promoter lainnya. Koordinasi itu penting!
Brian Haner, Sr. yang adalah ayahnya Synyster Gates juga ikut nge-tweet (@GitGuy) bahwa dia juga penasaran apa sebab konser di Jakarta batal. Setelah membaca pernyataan resmi A7X, dia bilang: okay, sekarang tahu apa sebabnya, Panggung bambu (Bamboo Stage). Tabok jidat.
Yang lebih mengherankan lagi, A7X meminta Melanie Subono dari Java Musik untuk membantu proses kepulangan mereka. Lah emang Showmaxx kemana? Lepas tangan atau gimana ya? Aneh, sungguh! Tapi lebih kepada memalukan! Even the bule know who to trust.
Menurut timeline, Melanie berusaha mencari tiket pesawat ke AS. Tapi anehnya lagi hingga sore pihak promoter masih manggil-manggil orang buat datang ke venue dan beli tiket di ticket box.
Entah harus berkata apa lagi soal ini. Berita ini sudah tersebar kemana-mana. Semoga artis internasional lain baik yang sudah memiliki jadwal konser di Indonesia maupun yang baru rencana tidak meng-generalisasikan promoter Indonesia dan tidak mengurungkan niatnya untuk konser di sini. Dan semoga juga ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi promoter lain, khususnya Showmaxx dan Enranger untuk bekerja di masa depannya. Semoga!