Rabu, 20 Juni 2012

Lu Lu Lu Lukas Podolski

Yes, let us sing the Podolski song!!!!
Lukas podolski mencapai pertandingan internasionalnya ke-100 bersama die Mannschaft dalam pertandingan melawan Denmark tanggal 17 Juni 2012. Yang lebih luar biasa, dia baru 27 tahun!

Sempat dicibir karena penampilannya yang datar selama Euro 2012, Poldi tidak pernah hilang senyum. Pria yang dikenal sebagai pembawa keceriaan dalam timnas Jerman ini tetap menunjukkan semangatnya. Dalam salah satu wawancara dia pernah bilang tidak peduli dengan omongan orang, karena yang menentukan perannya dalam sebuah pertandingan adalah pelatih.

Yap, betul saja, dalam pertandingannya ke 100 tersebut Poldi menorehkan prestasi yang luar biasa. Dia mengawali gol bagi keunggulan Jerman di menit 19. Jerman pun menutup kemenangan dengan skor akhir 2-1 ditambah gol Lars Bender di menit 80. Di akhir pertandingan, Poldi dinobatkan sebagai Man of the Match. Dia mengaku ini kebanggaan tersendiri buatnya, terlebih lagi dia mencetak gol tersebut dengan kaki kanannya. Wow!

Yeah, he deserved it. he is a great player with a great individual skill. for this 100th caps, he deserved to win the awards. Let's stand for Goldi Poldi!!

Senin, 11 Juni 2012

Jogi dan Dilemanya soal Podolski

EURO 2012 udah bergulir nih, pertandingan seru tersaji di depan mata. Yang paling gue tunggu pasti timnas jerman dong :)
Gue emang nggak terlalu ngerti soal bola sih, tapi juga nggak buta-buta amat. Seenggaknya tau lah, kalo bola tuh harus masuk ke gawang buat dapet angka *gubrag*

Nah, minggu dini hari kemarin ada pertandingan Jerman-Portugal yang ditutup dengan kemenangan Jerman 1-0 lewat sundulan one-goal-one-chance-nya Gomes. Baca-baca obrolan orang banyak yang bilang performa Lukas Podolski anjlok, kurang fokus dan lain-lain lah. Dan yang heran kok ya nggak diganti atau dibangkucadangkan saja. Banyak pemain potensial seperti Andre Schurrle, misalnya.

Emang sih, keliatan banget Podolski kurang gigit permainannya, kalo menurut gue sih (baca: sok tau) dia kurang cocok sama Gomez, dia lebih klik sama Klose. Tapi harusnya nggak gitu dong, harusnya siapa pun partnernya harus bisa sesuaikan diri.

Sok tau lagi nih ya, boleh dong, kan blog sendiri, wkwk... Prioritas Jogi (Joachim Low, pelatih Jerman) saat itu adalah supaya Jerman menang, ngantongin tiga angka, jadi dia pilih pemain yang memang udah pengalaman di pertandingan internasional. Dibanding Schurrle, Podolski lebih berpengalaman, terlepas dari kenapa dia main kurang bagus (kalo nggak mau bilang jelek). Terus, si Klose juga belum 100% fit akibat cedera dan Gomez juga masih minim pengalaman turnamen internasionalnya.

Yang terakhir, ini yang paling sok tau: Jogi takut Poldi ngambek, hehe.. Kenapa? Soalnya gosip punya gosip si Poldi hengkang dari Munchen juga karena sering duduk di bangku cadangan pas Luka Toni masuk. Nah, daripada mainnya Poldi makin jelek di pertandingan-pertandingan berikutnya, mendingan dipertahanin aja dah tu dia di lapangan :p